"Welcome"

Minggu, 16 Desember 2012

- - Waspada Kanker Payudara –-

A. Epidemiologi Kasus Kanker
Menurut Prof. Tjandra Yoga, di Indonesia prevalensi tumor/kanker adalah 4,3 per 1000 penduduk. Kanker merupakan penyebab kematian nomor 7 (5,7%) setelah stroke, TB, hipertensi, cedera, perinatal, dan DM (Riskesdas, 2007).
Dalam penelitian yang dipimpin oleh Dr. Freddie Bray dari Badan Internasional untuk Riset Kanker (IARC) di Lyon, Perancis, kejadian kanker diperkirakan akan meningkat lebih dari 75% pada tahun 2030 di negara maju, dan lebih dari 90% di negara berkembang. Studi ini pertama kali dipublikasikan secara online di Lancet Oncology.
Berdasarkan data Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) tahun 2007, kanker payudara menempati urutan pertama pada pasien rawat inap di seluruh RS di Indonesia (16,85%), disusul kanker leher rahim (11,78%). Jumlah pada tahun 2007 sebanyak 8.277 kasus.

B. Frekuensi Kanker Payudara
Secara umum kanker payudara lebih banyak ditemukan di negara maju dibanding negara berkembang. Hal ini terutama terkait dengan tingkat sosial dan gaya hidup masyarakat di masing-masing negara yang berbeda. Satu dari 10 wanita Amerika terserang kanker payudara. Kanker ini menempati urutan pertama banyaknya penderita kanker di AS.
"Berbeda dengan di negara maju di mana kanker payudara muda hanya 6 persen, di kita itu 30 persen. Paling muda usia 20-an tahun yang lainnya sekitar 30-40 tahun," ujar Dr. Dr. Aru Sudoyo, SpPD-KHOM, FACP dalam acara Pink Shimmerinc, 7 Wanita Melawan Kanker, di Plaza Senayan.
Walaupun belum ada data yang akurat untuk menghitung frekuensi kanker payudara di Indonesia, diperkirakan insiden seluruh kanker 180 per 100.000 penduduk. Khusus kanker payudara kira-kira 18 per 100.000 penduduk (Sukadja IDG, 1993). Di indonesia kanker payudara menempati urutan kedua. Secara regional mengalami variasi,  misalnya kanker payudara menduduki urutan nomor satu di daerah Sulawesi Selatan.

C.  Faktor Resiko Terjadinya Kanker
Faktor risiko yang menyebabkan tingginya kejadian kanker di Indonesia yaitu prevalensi merokok 23,7%, obesitas umum penduduk berusia lebih dari 15 tahun pada laki-laki 13,9% dan pada perempuan 23,8%. Prevalensi kurang konsumsi buah dan sayur 93,6%, konsumsi makanan diawetkan 6,3%, makanan berlemak 12,8%, dan makanan dengan penyedap 77,8%. Sedangkan prevalensi kurang aktivitas fisik sebesar 48,2% (data Riskesdas tahun 2007).
Untuk kanker payudara ada dua macam faktor resiko yan mempengaruhi, yaitu :
1.    Faktor resiko yang dapat dikendalikan
Faktor resiko ini merupakan faktor resiko yang mampu dikendalikan dengan kemauan dari penderita, antara lain adalah berat badan, diet, latihan/olahraga, konsumsi alkohol, merokok, wanita bekerja pada malan hari, penggunaan hormon estrogen dan stres atau kegelisahan.
2.   Faktor resiko yang tidak dapat dikendalikan
Faktor resiko yang masuk dalam kategori ini tidak mampu dikendalikan oleh penderita meliputi jenis kelamin, usia, riwayat kanker payudara dlam keluarga, riwayat pribadi kanker payudara, ras, terapi radiasi pada dada, perubahan seluler payudara, terpapar estrogen, kehamilan dan menyusui serta terpapar oleh DES (Diethylstilbesterol).



D. Kanker Payudara
Kanker Payudara adalah suatu penyakit dimana terjadi pertumbuhan berlebihan atau perkembangan tidak terkontrol dari sel-sel (jaringan) payudara, hal ini bisa terjadi terhadap wanita maupun pria.
Jenis kanker tersering berbeda antara pria dan wanita di mana pada pria kanker yang sering adalah kanker paru, lambung, hepar, kolorektal, esofagus, dan prostat manakala pada wanita adalah kanker payudara, paru, lambung, kolorektal, dan serviks (WHO, 2008).

E. Gejala Kanker Payudara
Berikut adalah gejala awal yang sering dijumpai penderita kanker payudara:
1.    Benjolan
Benjolan ini umumnya terdapat di bawah kulit payudara, di sebelah payudara saja, di permukaan ketiak dan ukurannya kurang lebih sebesar kacang polong. Namun, sebaiknya dilakukan pemeriksaan lebih lanjut ke dokter.
2.   Keluarnya darah/cairan janggal
Cairan darah, cairan kekuningan seperti darah putih atau bahkan nanah yang keluar umumnya tidaklah banyak, namun cukup mengganggu. Hal ini biasanya diikuti dengan rasa nyeri pada permukaan payudara dan rasa gatal pada daerah sekitar puting susu dan akan terlihat rata atau masuk kedalam.
3.   Perubahan warna dan tekstur kulit.
Warna kulit payudara memerah dan terdapat permukaan yang bersisik seperti kulit jeruk. Kulit akan terasa kasar dan kaku, sering juga timbul luka yang sulit sembuh dan terasa panas sekaligus membengkak.




F.  Pencegahan Kanker Payudara
Pencegahan kanker payudara dapat dilakukan dengan menghindari kegemukan, mengurangi makan lemak, mengusahakan banyak konsumsi makanan yang mengandung vitamin A dan C, tidak terlalu banyak makan makanan yang diasinkan dan diasap, melakukan olahraga secara teratur, dan check-up payudara sejak usia 30 tahun secara teratur.
Untuk itu salah satu cara pencegahan dari kanker payudara ini adalah jangan merokok serta konsumsi buah dan sayur 4 kali sehari, karena kemungkinan kena kanker payudaranya berkurang 25 persen. Saat ini faktor keturunan hanya sekitar 6 persen, paling banyak akibat enviromental atau lingkungan.

G.     Konsumsi Herbal Lebih Baik
Selain itu bisa dengan mengkonsumsi beberapa jenis makanan yang dapat mencegah terjadinya penyakit kanker payudara Berikut ini adalah jenis-jenis buah dan sayuran tersebut :
1.    Avokad
Kandungan antioksidan dan omega 3 dalam avokad sangat tinggi. Tidak hanya mampu mengurangi resiko kanker, tetapi juga mengurangi risiko katarak dan glukoma atau kebutaan, serta menjaga kestabilan darah.
2.   Brokoli
Brokloli, kubis, kembang kol memiliki kandungan phytochemical yang bisa memerangi beberapa jenis kanker karena jenis sayuran ini rendah kalori tapi tinggi akan serat.
3.   Wortel
Wortel mengandung beta karoten antioksidan yang tinggi. Kedua zat tersebut dan kandungan falcarinol mampu mengurangi kanker.
4.   Buah Ara
Buah ini nebagkal bakteri dan menurunkan berat badan. Kandungan benzaldehyde di dalamnya terbukti mampu menyusutkan ukuran tumor
5.    Bawang Putih
Bawang putih bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mengurangi resiko beberapa jenis tumor. Jika dimakan dalam keadaan mentah dapat mengurangi risiko berbagai jenis kanker perut.
6.   Anggur
Kandungan antioksidan dalam anggur merah sangat tinggi. Zat tersebut bisa memperlambat perkambangan sel kanker dan tumor. Untuk hasil efektif konsumsilah anggur merah lima kali dalam sehari.
7.    Anggur Merah
Minuman beralkohol ini mengandung polyphenol yang tinggi dan merupakan sumber antioksidan yang luar biasa. Anggur merah merupakan sumber antioksidan yang luar biasa. Anggur merah memiliki dampak positif jika tidak diminum secara berlebihan. Kandungan polyphenol yang sangat tinggi sebenanya terletak pada kulit anggur.
8.   Jamur
Jamur shitake membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh sebagai zat antibakteri. Jamur tersebut sangat bagus untuk mencegah influenza, diabetes, sakit kepala serta mnegurangi risiko kanker. Jamur maitake dan reishi juga bermanfaat sebagai anti kanker
9.   Teh Hijau
Kandungan polyphenol bisa memperlambat pertumbuhan sel kanker, juga ditemukan di teh hijau. Keuntungan yang sama juga diperoleh melalui konsumsi teh hitam
10.    Tomat
Kandungan likopen pada tomet yang sangat tinggi mampu mengurangi berkembangnya zat radikal bebas pamicu kanker. Kandungan likopen yang tinggi dapat ditemukan pada tomet yanng diolah menjadi pasta. Studi menunjukkan likopen terserap maksimal ke dalam tubuh jika disertai dengan minyak.


DAFTAR PUSTAKA
1.    Bustan, M.N. “Epidemiologi Penyakit Tidak Menular”. 2007. Rineka Cipta:Jakarta.
2.   EpidemiologiPenyakit [Diunduh pada tanggal 14 Desember 2012]
3.   Info KesehatanMasyarakat [Diunduh pada tanggal 14 Desember 2012]
4.   Herbal [Diunduh pada tanggal 14 Desember 2012]
5.    Dokter Gaul [Diunduh pada tanggal 14 Desember 2012]
6.   Health Detik [Diunduh pada tanggal 14 Desember 2012]
7.    Isi Dunia [Diunduh pada tanggal 16 Desember 2012]

Cool Transparent Green Pointer Cool Transparent Green Pointer