"Welcome"

Jumat, 20 April 2012

Kerupuk? Bergizikah :)

Krupuk memang tak bisa dilepaskan dari tradisi masyarakat Indonesia, dihidangkan di pesta maupun sebagai teman lauk di rumah. Boleh dikata setiap orang Indonesia menyukai krupuk. Rasanya yang enak, suaranya yang nyaman ketika dikunyah, dan harganya yang sangat terjangkau sungguh membuat krupuk tidak bisa ditolak begitu saja, walau nilai gizinya diragukan dan dimatangkan dengan cara digoreng!

Apakah bahan baku krupuk sesungguhnya? Bahan utamanya adalah tepung (terutama tapioka), dengan campuran ikan atau udang, garam, gula, bawang, dan bumbu penyedap. Umumnya krupuk tidak diberi campuran bahan pengawet, karena dalam pembuatannya tidak membutuhkan bahan pengawet. Krupuk dibuat dalam kondisi sangat kering sehingga tidak ditumbuhi jamur, karena itu tidak membutuhkan bahan pengawet.

Krupuk umumnya merupakan industri rumahan (home industry). Atau merupakan industri skala kecil atau non-formal. Karena itu, kandungan nutrisinya berbeda-beda, tidak bisa disama-ratakan. Untuk memperkirakan kandungan nutrisi krupuk, diambil sample dari lima wilayah pusat perbelanjaan di Jakarta. Didapat kandungan karbohidrat antara 74,46 – 85,81 gram per 100 gram krupuk dan kandungan protein antara 0,03 – 8,90 gram per 100 gram krupuk. Kecuali krupuk kulit yang mengandung protein tinggi antara 80,01 – 82,91 gram per 100 gram krupuk.

Yang perlu diwaspadai adalah kadar lemak, yaitu meningkat 20 – 30 kali setelah digoreng (kecuali krupuk pasir yang digoreng tanpa minyak). Ini tentu membahayakan kesehatan terutama kesehatan jantung.

Karena itu, sebaiknya Anda waspada memilih krupuk, apalagi yang warnanya ngejreng. Cari tahu zat-zat pewarna yang non-pangan, sehingga Anda tahu apakah krupuk yang ingin Anda beli mengandung zat pewarna yang dilarang.
Cool Transparent Green Pointer Cool Transparent Green Pointer