- - Waspada Kanker Payudara –-
A. Epidemiologi Kasus Kanker
Dalam penelitian yang dipimpin oleh Dr. Freddie Bray dari
Badan Internasional untuk Riset Kanker (IARC) di Lyon, Perancis, kejadian
kanker diperkirakan akan meningkat lebih dari 75% pada tahun 2030 di negara
maju, dan lebih dari 90% di negara berkembang. Studi ini pertama kali
dipublikasikan secara online di Lancet
Oncology.
Berdasarkan data Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS)
tahun 2007, kanker payudara menempati urutan pertama pada pasien rawat inap di
seluruh RS di Indonesia (16,85%), disusul
kanker leher rahim (11,78%). Jumlah pada tahun 2007 sebanyak 8.277 kasus.
B. Frekuensi Kanker Payudara
Secara umum kanker payudara lebih banyak ditemukan di
negara maju dibanding negara berkembang. Hal ini terutama terkait dengan
tingkat sosial dan gaya hidup masyarakat di masing-masing negara yang berbeda.
Satu dari 10 wanita Amerika terserang kanker payudara. Kanker ini menempati
urutan pertama banyaknya penderita kanker di AS.
"Berbeda dengan di negara maju di mana kanker
payudara muda hanya 6 persen, di kita itu 30 persen. Paling muda usia 20-an
tahun yang lainnya sekitar 30-40 tahun," ujar Dr. Dr. Aru Sudoyo,
SpPD-KHOM, FACP dalam acara Pink Shimmerinc, 7 Wanita Melawan Kanker, di Plaza
Senayan.
Walaupun belum ada data yang akurat untuk menghitung
frekuensi kanker payudara di Indonesia, diperkirakan insiden seluruh kanker 180
per 100.000 penduduk. Khusus kanker payudara kira-kira 18 per 100.000 penduduk
(Sukadja IDG, 1993). Di indonesia kanker payudara menempati urutan kedua.
Secara regional mengalami variasi,
misalnya kanker payudara menduduki urutan nomor satu di daerah Sulawesi
Selatan.
C. Faktor Resiko Terjadinya Kanker
Faktor risiko yang menyebabkan tingginya kejadian kanker
di Indonesia yaitu prevalensi merokok 23,7%, obesitas umum penduduk berusia
lebih dari 15 tahun pada laki-laki 13,9% dan pada perempuan 23,8%. Prevalensi
kurang konsumsi buah dan sayur 93,6%, konsumsi makanan diawetkan 6,3%, makanan
berlemak 12,8%, dan makanan dengan penyedap 77,8%. Sedangkan prevalensi kurang
aktivitas fisik sebesar 48,2% (data Riskesdas tahun 2007).
Untuk kanker payudara ada dua macam faktor resiko yan
mempengaruhi, yaitu :
1. Faktor resiko yang
dapat dikendalikan
Faktor resiko ini
merupakan faktor resiko yang mampu dikendalikan dengan kemauan dari penderita,
antara lain adalah berat badan, diet, latihan/olahraga, konsumsi alkohol,
merokok, wanita bekerja pada malan hari, penggunaan hormon estrogen dan stres
atau kegelisahan.
2. Faktor resiko yang
tidak dapat dikendalikan
Faktor resiko yang
masuk dalam kategori ini tidak mampu dikendalikan oleh penderita meliputi jenis
kelamin, usia, riwayat kanker payudara dlam keluarga, riwayat pribadi kanker
payudara, ras, terapi radiasi pada dada, perubahan seluler payudara, terpapar
estrogen, kehamilan dan menyusui serta terpapar oleh DES (Diethylstilbesterol).
D. Kanker Payudara
Kanker Payudara adalah suatu penyakit dimana terjadi
pertumbuhan berlebihan atau perkembangan tidak terkontrol dari sel-sel
(jaringan) payudara, hal ini bisa terjadi terhadap wanita maupun pria.
Jenis kanker tersering berbeda antara pria dan wanita di
mana pada pria kanker yang sering adalah kanker paru, lambung, hepar,
kolorektal, esofagus, dan prostat manakala pada wanita adalah kanker payudara, paru, lambung,
kolorektal, dan serviks (WHO, 2008).
E. Gejala Kanker Payudara
Berikut adalah gejala awal yang sering dijumpai penderita
kanker payudara:
1.
Benjolan
Benjolan ini umumnya
terdapat di bawah kulit payudara, di sebelah payudara saja, di permukaan ketiak
dan ukurannya kurang lebih sebesar kacang polong. Namun, sebaiknya dilakukan
pemeriksaan lebih lanjut ke dokter.
2. Keluarnya
darah/cairan janggal
Cairan darah, cairan
kekuningan seperti darah putih atau bahkan nanah yang keluar umumnya tidaklah
banyak, namun cukup mengganggu. Hal ini biasanya diikuti dengan rasa nyeri pada
permukaan payudara dan rasa gatal pada daerah sekitar puting susu dan akan
terlihat rata atau masuk kedalam.
3. Perubahan warna dan
tekstur kulit.
Warna kulit payudara
memerah dan terdapat permukaan yang bersisik seperti kulit jeruk. Kulit akan
terasa kasar dan kaku, sering juga timbul luka yang sulit sembuh dan terasa
panas sekaligus membengkak.
F. Pencegahan Kanker Payudara
Pencegahan
kanker payudara dapat dilakukan dengan menghindari kegemukan, mengurangi makan
lemak, mengusahakan banyak konsumsi makanan yang mengandung vitamin A dan C,
tidak terlalu banyak makan makanan yang diasinkan dan diasap, melakukan
olahraga secara teratur, dan check-up payudara sejak usia 30 tahun secara
teratur.
Untuk
itu salah satu cara pencegahan dari kanker payudara ini adalah jangan merokok
serta konsumsi buah dan sayur 4 kali sehari, karena kemungkinan kena kanker
payudaranya berkurang 25 persen. Saat ini faktor keturunan hanya sekitar 6
persen, paling banyak akibat enviromental atau lingkungan.
G.
Konsumsi Herbal
Lebih Baik
Selain itu bisa dengan mengkonsumsi beberapa jenis
makanan yang dapat mencegah terjadinya penyakit kanker payudara Berikut ini
adalah jenis-jenis buah dan sayuran tersebut :
1.
Avokad
Kandungan
antioksidan dan omega 3 dalam avokad sangat tinggi. Tidak hanya mampu
mengurangi resiko kanker, tetapi juga mengurangi risiko katarak dan glukoma
atau kebutaan, serta menjaga kestabilan darah.
2. Brokoli
Brokloli, kubis,
kembang kol memiliki kandungan phytochemical yang bisa memerangi beberapa jenis
kanker karena jenis sayuran ini rendah kalori tapi tinggi akan serat.
3. Wortel
Wortel mengandung
beta karoten antioksidan yang tinggi. Kedua zat tersebut dan kandungan
falcarinol mampu mengurangi kanker.
4. Buah Ara
Buah ini nebagkal
bakteri dan menurunkan berat badan. Kandungan benzaldehyde di dalamnya terbukti
mampu menyusutkan ukuran tumor
5. Bawang Putih
Bawang putih bisa
meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mengurangi resiko beberapa jenis tumor.
Jika dimakan dalam keadaan mentah dapat mengurangi risiko berbagai jenis kanker
perut.
6. Anggur
Kandungan
antioksidan dalam anggur merah sangat tinggi. Zat tersebut bisa memperlambat
perkambangan sel kanker dan tumor. Untuk hasil efektif konsumsilah anggur merah
lima kali dalam sehari.
7. Anggur Merah
Minuman beralkohol
ini mengandung polyphenol yang tinggi dan merupakan sumber antioksidan yang
luar biasa. Anggur merah merupakan sumber antioksidan yang luar biasa. Anggur
merah memiliki dampak positif jika tidak diminum secara berlebihan. Kandungan
polyphenol yang sangat tinggi sebenanya terletak pada kulit anggur.
8. Jamur
Jamur shitake
membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh sebagai zat antibakteri. Jamur
tersebut sangat bagus untuk mencegah influenza, diabetes, sakit kepala serta
mnegurangi risiko kanker. Jamur maitake dan reishi juga bermanfaat sebagai anti
kanker
9. Teh Hijau
Kandungan polyphenol
bisa memperlambat pertumbuhan sel kanker, juga ditemukan di teh hijau.
Keuntungan yang sama juga diperoleh melalui konsumsi teh hitam
10. Tomat
Kandungan likopen
pada tomet yang sangat tinggi mampu mengurangi berkembangnya zat radikal bebas
pamicu kanker. Kandungan likopen yang tinggi dapat ditemukan pada tomet yanng
diolah menjadi pasta. Studi menunjukkan likopen terserap maksimal ke dalam
tubuh jika disertai dengan minyak.
DAFTAR PUSTAKA
1. Bustan, M.N. “Epidemiologi
Penyakit Tidak Menular”. 2007. Rineka Cipta:Jakarta.
2. EpidemiologiPenyakit [Diunduh pada tanggal 14 Desember 2012]
3. Info KesehatanMasyarakat [Diunduh pada tanggal 14 Desember 2012]
4. Herbal [Diunduh pada
tanggal 14 Desember 2012]
5. Dokter Gaul [Diunduh
pada tanggal 14 Desember 2012]
6. Health Detik [Diunduh
pada tanggal 14 Desember 2012]
7.
Isi Dunia [Diunduh pada tanggal 16 Desember 2012]