"Welcome"

Selasa, 14 Agustus 2012

Tahukah Kamu? How To Reduce Water Use


Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain. Air menutupi hampir 71% permukaan bumi. Terdapat 1,4 triliun kubik (330 juta mil³) tersedia di bumi. Sebagian besar tubuh semua organisme yang hidup terdiri dari air. Sekitar 70 atau 90 persen bahan organik terdiri dari air.

Volume Penggunaan Air
Perlu kita ketahui juga fakta-fakta mengenai air, yaitu (Arief Sujatmoko. Sumber: The Earth Institute) :
  1. Jika diakumulasikan, penggunaan air di India, Cina, dan Amerika Serikat adalah satu pertiga dari jumlah seluruh air di dunia.
  2. Lebih dari 90 persen penggunaan air adalah untuk pertanian dan perkebunan. Walaupun begitu, hanya 16 persen lahan yang telah teririgasi dari sekian banyak penggunaan air untuk pertanian.
  3. Ekstraksi air tanah meningkat tiga kali lipat hanya dalam waktu lima tahun. Konsumsi air tanah di Cina dan India meningkat sepuluh kali lipat sejak tahun 1950.
  4. Penggunaan air tanah yang begitu besar berkontribusi terhadap kenaikan permukaan laut sebanyak 25 persen dalam beberapa tahun terakhir.
  5. Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Climate Dynamics, penggunaan air tanah juga mengubah iklim lokal dan mempercepat pemanasan global.
  6. Menurut Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), pada tahun 2030 hampir setengah populasi manusia yang ada akan kekurangan air.
  7. Krisis air akan mengancam kelangsungan pembangkit listrik di dunia. Krisi air yang diakibatkan permintaan yang tinggi akan membuat pembangkit listrik tidak berfungsi.



Reduce Water Bath
Salah satu kegiatan setiap hari yang selalu berhubungan dengan air adalah Mandi. Kebiasaan mandi seseorang dalam 1 hari adalah minimal 2 kali sehari, so berarti ada yang lebih dari 2 kali mandi dalam 1 harinya. Pernah gag kalian menghitung berapa liter air yang kalian gunakan untuk mandi? :) Aku yakin pasti tidak.Mandi juga perlu hemat air misalnya saja mandi dengan gayung atau seember air. Karena dengan menghemat kita bisa meminimalkan limbah cair.




Selain mandi, banyak kegiatan lainnya yang berhubungan dengan "AIR". Ketika kita mendengar kata air pasti di benak kita terlintas kesegaran dan kesejukan dari air. Tapi bagaimana dengan air yang berasal dari sisa cucian, sisa cuci mobil bahkan sisa mandi kita. Nggak kebayang deeh :) Dari sini kita perlu kegiatan mendukung pengolahan air yang bisa dimulai dari diri sendiri dengan menghemat air buangan dari kegiatan sehari-hari, misalnya mulai dari kegiatan mandi. Misal kan, seperti tips gambar di bawah ini :


*We Can Save Our Earth With Simple And Easy Activity*

About Sanitarian

Calon Sanitarian Profesional Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
*We Wanna Be A Profesional Sanitarian*

Sanitarian merupakan tenaga profesi kesehatan yang telah mengikuti pendidikan formal sesuai dengan standar Departemen Kesehatan RI dan mempunyai ketrampilan dan keahlian dibidang penyehatan lingkungan. Kegiatan sanitarian berupa upaya-upaya peningkatan derajat kesehatan, pencegahan dan pemberantasan penyakit berbasis lingkungan yang meliputi kegiatan penyusunan, perencanaan, pengamatan dan pengawasan kesehatan lingkungan, pemberdayaan masyarakat dan kegiatan penunjang lainnya untuk meningkatkan kualitas lingkungan.

Sebagai salah satu jenis profesi dan tenaga kesehatan juga termasuk dalam kriteria peraturan wajib melakukan suatu uji kompetensi. Uji kompetensi ini dimaksudkan untuk memperoleh SIK (Surat Ijin Kerja). Uji kompetensi bagi tenaga sanitarian tentu akan mengacu pada beberapa dasar hukum yang sudah ada, seperti Standard Profesi Sanitarian. Standar Profesi adalah pedoman yang dipergunakan sebagai petunjuk dalam menjalankan profesi secara baik, yang ditetapkan oleh MenKes. Standard profesi sanitarian tersebut dituangkan pada Keputusan Menteri Kesehatan Nomor: 373/Menkes/SK/III/2007 Tanggal : 27 Maret 2007 Tentang Standar Profesi Sanitarian. Pada tahun 2005 standard ini sebetulnya juga telah ditetapkan oleh Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) dengan surat ketetapan nomor 03/MUNAS/V/2005. 
  
Melalui uji kompetensi diharapkan munculnya seorang sanitarian yang profesional dan memenuhi etika sebagai seorang ahli sanitarian dalam melaksankan tugas dan kewajibannya. Selain uji kompetensi ada juga aspek lain yang menjadi dasar untuk menjadi seorang sanitarian yang profesional. So bagaimana menjadi seorang sanitarian yang profesional (ok Check It Dot) :
  1.  Seorang sanitarian harus menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan profesi sanitasi dengan sebaik-baiknya
  2. Seoran sanitarian harus senatiasa berupaya melaksanakan profesinya sesuai dengan standar profesi yang tertinggi
  3. Dalam melakukan pekerjaan atau praktik profesi sanitasi, seorang sanitarian tidak boleh dipengaruhi sesuatau yang mengakibatkan hilangnya kebebasan dan kemandirian profesi
  4. Seorang sanitarian harus menghindarkan diri dari perbuatan yang bersifat memuji diri sendiri
  5. Seorang sanitarian senantiasa berhati-hati dalam menerapkan setiap penemuan teknik atau cara yang belum teruji kehandalannya dan hal-hal yang dapat menimbulkan keresahan masyarakat.
  6. Memberikan saran atau rekomendasi yang telah melalui suatu proses analisis secara komprehensif
  7. Seorang sanitarian dalam menjalankan profesinya, harus memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya dengan menjunjung tinggi kesehatan dan keselamatan manusia serta kelestarian lingkungan
  8. Seorang sanitarian harus bersikap jujur dalam berhubungan dengan klien atau masyarakat dan teman seprofesinya yang dia ketahui memiliki kekurangan dalam karakter atau kompetensi, atau yang melakukan penipuan atau kebohongan dalam menangani masalah klien atau masyarakat
  9. Dalam melakukan pekerjaannya seorang sanitarian harus menghormati hak-hak klien atau masyarakat, hak-hak teman seprofesi, dan hak tenaga kesehatan lainnya dan harus menjaga kepercayaan klien atau masyarakat
  10. Dalam melakukan pekerjaannya seorang sanitarian harus memperhatikan kepentingan masyarakat dan memperhatikan seluruh aspek kesehatan lingkungan secara menyeluruh baik fisik, biologi maupun sosial serta berusaha menjadi pendidik dan pengabdi masyarakat yang sebenar-benarnya
  11. Seorang sanitarian dalam bekeja sama dengan para penjabat di bidang kesehatan dan bidang lainnya serta masyarakat harus saling menghormati. 
Seorang sanitarian dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dalam pengabdiannya berpedoman pada standar kompetensi. standar kompetensi tersebut senantiasa harus dilengkapi dengan perangkat-perangkat keprofesian lainnya.
Kata pepatah "Tuntulah Ilmu Sampai ke Negeri China". Jadi, ayok kita terus belajar dan memegang teguh kode etik sanitarian untuk menjadi Sanitarian Profesional....

 (never ending mbogdHe)
Rujukan :
Cool Transparent Green Pointer Cool Transparent Green Pointer